Pernahkan anda membayangkan Indonesia diisi oleh semua institusi pemerintah yang siap melayani masyarakat dan rakyatnya dengan sigap, cekatan, ramah, tanpa suap atau pungutan tak resmi dan diskriminasi? Mulai dari kantor kelurahan hingga kementerian, dinas-dinas, rumah sakit, dan sebagainya semuanya cepat melayani anda tanpa bertele-tele. Tak ada lagi motto "Kalau Bisa Diperlambat, Kenapa Harus Dipercepat?" di kepala para pegawai pemerintah. Semuanya berjalan secara transparan dan cepat, nyaman dan manusiawi
Mereka cepat tanggap bila ada hal-hal yang tidak beres terjadi dimasyarakat tanpa menunggu pengaduan, protes dan demo dari masyarakat. Jalanan rusak segera diperbaiki, rakyat sakit kurang gizi segera ditangani, jembatan amtar desa jebol segera ditangani dsb,dsb....
Tentu menyenangkan bukan?
Nah, bagaimana hal itu bisa kita wujudkan?
Mungkin anda berpikir, "mungkinkah itu, kapan itu, atau itu hanya ilusi!"
Wong, sekarang ini semuanya bertolak belakang dengan angan-angan itu. Kalau kita datang ke instansi pemerintah kita harus menunggu lama, dilempar kesana kemari, wajah pegawai yang ketus tanpa keramahan seakan kita pengemis yang menyebalkan, atau kalau (pura-pura) ramah itu karena ada maunya, proses yang tidak transparan, dsb, dsb... Merekapun sama sekali tidak tanggap jika ada masalah di masyarakat, bahkan pura-pura tidak tahu. Alasan "Kami belum menerima laporan" tidak ada lagi.
Kembali, bagaimana hal itu bisa diwujudkan?
Semua itu bisa berlaku jika sikap mental para pegawai pemerintah itu telah berubah!
Nah, bagaimana merubahnya? Itukan tidak gampang..... wong sudah berurat berakar bin karatan begitu..
Diperlukan Kepemimpinan yang Kuat terutama Komitmennya dalam menggerakkan Gerakan Revolusi Mental khususnya terhadap para pegawai pemerintah. Mentalitas Pemerintah harus diganti dengan mentalitas pelayanan. kalau perlu kata PEMERINTAH diganti saja dengan INSTITUSI PELAYANAN PUBLIK. Bagaimanapun, kata pemerintah berasal dari kata Perintah, jadi Pemerintah adalah orang (lembaga) yang memberikan perintah! Bagaimana mereka mau melayani kalau dikepala mereka, mereka adalah orang yang tugasnya Memerintah??
Disamping kepemimpinan yang kuat memegang komitmen diperlukan pendekatan Three-In-One yakni Learning By Values, Doing By Values dan Living By Values.
Mentalitas baru akan terbentuk dan terbangun jika dan hanya jika melakukan 3 langkah secara simultan yaitu pembelajaran dan sosialisasi nilai-nilai baru secara masif dan sistematis (learning by values) diikuti dengan praktek nyata para pimpinan lembaga dalam menrapkan nilai-nilai baru (Doing by values) dan didukung dengan penciptaan sistem yang merangsang dan atau mengancam para pegawai untuk menerapkan nilai-nilai baru.
Penjelasan detil tentang Three in One Approach ini akan dibahas secara tersendiri.
Dengan mentalitas baru yang telah terbentuk itulah baru memungkinkan para pegawai pemerintah bisa melaksanakan pekerjaan mereka dalam pelayanan masyarakat secara cepat, terampil, ramah dan tanggap. Dengan begitu barulah akan dapat dirasakan oleh mastarakat bahwa pemerintah senantiasa hadir untuk melayani.
7 Mentalitas Baru Revolusi Mental
Tidak ada komentar:
Posting Komentar